Kamis, 23 Juni 2011
Ini adalah kisah tentang salah seorang sahabat Nabi saw. Namanya ‘Abdullah ibn Mas’ud –semoga Allah meridhainya-. Ia memang bukan sahabat biasa. Ia juga seorang ulama. Tentangnya, Rasulullah saw pernah berkata : “Sesungguhnya kaki ( Ibnu Mas’ud ) di timbangan Allah pada hari kiamat itu jauh lebih berat daripada gunung Uhud.” Bagaimanakah gerangan perilaku beliau sehingga mendapatkan karunia itu ? Inilah salah satu di antaranya…
Suatu hari, beliau pergi ke pasar dengan membawa beberapa keeping dirham untuk membeli sedikit makanan. Tanpa diduga, ada seorang pencuri yang mencuri dirham-dirham itu. Orang-orang yang mengenal –siapa yang tidak mengenal- ‘Abdullah ibn Mas’ud lalu mendoakan kesialan untuk pencuri itu. Namun beliau justru mengatakan : “Kalian jangan mendoakan kesialan untuknya. Akulah pemilik dirham-dirham itu, aku akan berdoa untuknya, dan harap kalian mau mengaminkan doaku…”

Beliau kemudian  berdoa : “Ya Allah ! Bila engkau mengetahui bahwa orang yang mencuri dirhamku adalah orang berhajat padanya, maka berkahilah ia dengan dirham itu, dan bila Engkau mengetahui bahwa ia sebenarnya tidak berhajat padanya, maka Ya Allah ! Jadikanlah ini sebagai kemaksiatan terakhir yang ia lakukan dalam hidupnya.” Wa ‘akhlish Al ‘Amal, hal.91 )

Demikianlah tutur kata dari sebuah hati yang bersih. Dan itulah sumber dari segala ketenangan jiwa. Menyerahkan semuanya pada ketetapan Allah Ta’ala. Sebab “yang terbaik adalah apa yang dipilihkan oleh Allah untuk kita”.

Sumber: Facebook

0 comments:

Ketika Rasulullah berkunjung ke surga Allah bersama malaikat Jibril, ketika itu Rasulullah mendengar suara yang begitu besar, suara detakan yang membuat beliau bertanya kepada Jibril,"Wahai Jibril, suara siapakah itu?" Malaikat Jibril pun menjawab,"Suara umatmu wahai Rasul Allah". Rasul pun bingung dan bertanya lagi,"Umatku yang bagaimana?" Jibril pun menjawab,"Umatmu yang selalu melangkahkan kakinya ke rumah Allah" Subhanallah.... Anda mau??? FAKTA yang ada: Jarang antara kita bergerak hatinya untuk ke Masjid tuk shalat berjama'ah khususnya para REMAJA yang terlena oleh perasaan dan kesenangan dunia.