Blog Archive
Pesan Sahabat
Our Bookmark
Categories
- Al-Qur'an Online (1)
- Aplikasi Ponsel Islami (1)
- Artikel (27)
- Kabar Islami (1)
- Kegiatan ROHIS FURQAN Smakenza (2)
- Kisah Islami (16)
- Remaja Islami (2)
- Renungan Muslim (6)
- Software Islami (1)
- Tentang Kami (3)
- Tips 'n Trik Islami (6)
- Warna Warni (1)
Agenda Kami
Jumat, 24 Juni 2011
09.55 | Posted by
Unknown
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
23 juni 2011
Pagi ini seperti biasa datang jam 09.15 pulang jam 09.20 (sekolah apaan). Rencana awal memang begitu, karena abis ulangan semester ini setelah jadwal remidi nda ada jadwal belajar lagi. Tapi. . . setelah saya fikir-fikir perjuangan dari rumah ke sekolah yang subhanaAllah jauhnya hanya dibayar dengan stay 5 menit di kelas. (apa kata mamakku nanti).
Langsung deh saya memutar otak untuk bergerak maju menuju musholah, Alhamdulillah . . . ada banyak makhluk berjenis “akhwat” disana.
Lanjuut!! Cerita berawal ketika kami semua sedang membahas film apa yang cocok ditayangkan pas NOBAR MABIT nanti,tiba-tiba salah seorang akhwat muncul lampu teplok diatas kepalanya (cling) alhasil tu akhwat dapet ide katanya. ‘mba gimana kalo nanti kita nonton * . . . . . . * (status film dirahasiakan). Dalem hati “hah, film apaan tuh? Denger judulnya aja udah bikin kegajahan,eh kesemutan”hihi. . . langsung aja search di google, nyari tahu asal-usul tu film.
Setelah dapet baru sok-sok an njawab “Ooo. . . .film yang 3 anak itu ya de” (Ooops keceplosan) ~,~
Percakapan mulai memanas ketika yang lain pada bersemangat nonton film di laptop masing-masing. Dan akhirnya kami semua sepakat mencari film yang pas buat NOBAR nanti. Suhu di ruangan yang meningkat tajam membuat otak kami enggan untuk berfikir (bilang aja males)hehe sssttt. . .
Alhasil, salah seorang akhwat mengusulkan kita nonton film aja dulu untuk refresing. Wah . . . mata kami kembang-kempis kaya balon seraya mengiyakan dan menyetujui kata-kata bijak tersebut. Langsung deh putar laptop pada posisi yang pas dan duduk ndelosor serasa di hawai. =,=’’
Semula 2 orang yang nonton, kini kursi bioskop mulai sesak menarik 1-2-3-dst jumlah penonton. Saya juga heran, wong layar cuman 14 inch bisa menarik segerombolan kaum akhwat yang berada di ruangan itu. Film yang berstatuskan “kartun” ini menggelitik sebagian dari kami dan membuat hati yang tadinya suram jadi tambah suram,hehe. Abisnya baru kali ini nonton film yang fakta dan realitanya kebalik 90 derajat bujur barat. Ck ck ck
Di tengah-tengah perjalanan dalam pemutaran film tersebut, tiba-tiba 1 tendangan panas meluncur dari kaki seorang akhwat (sebut saja bunga) ke salah seorang akhwat yang lain (sebut saja bunga putri malu). Kejadian itu benar-benar menggegerkan masyarakat sekitar musholah dalem bagian belakang di balik hijab. Seolah-olah semua mata tertuju pada sang pelaku anarkis ini. Namun atas kelembutan hati si akhwat ini (sebut saja bunga putri malu), tendangan tadi berhasil digolkan, eh dimaafkan oleh korban.
Tepat pukul 12.06 salah seorang akhwat menyadari bahwa mentari telah berada pada titik puncak panasnya. Teringat pada sebuah janji dengan guru (sebut saja bunga) untuk belajar (what???) yah… maklumlah katanya masih kurang ilmunya.
*to be continue
Catatan penulis:
23 juni 2011
Pagi ini seperti biasa datang jam 09.15 pulang jam 09.20 (sekolah apaan). Rencana awal memang begitu, karena abis ulangan semester ini setelah jadwal remidi nda ada jadwal belajar lagi. Tapi. . . setelah saya fikir-fikir perjuangan dari rumah ke sekolah yang subhanaAllah jauhnya hanya dibayar dengan stay 5 menit di kelas. (apa kata mamakku nanti).
Langsung deh saya memutar otak untuk bergerak maju menuju musholah, Alhamdulillah . . . ada banyak makhluk berjenis “akhwat” disana.
Lanjuut!! Cerita berawal ketika kami semua sedang membahas film apa yang cocok ditayangkan pas NOBAR MABIT nanti,tiba-tiba salah seorang akhwat muncul lampu teplok diatas kepalanya (cling) alhasil tu akhwat dapet ide katanya. ‘mba gimana kalo nanti kita nonton * . . . . . . * (status film dirahasiakan). Dalem hati “hah, film apaan tuh? Denger judulnya aja udah bikin kegajahan,eh kesemutan”hihi. . . langsung aja search di google, nyari tahu asal-usul tu film.
Setelah dapet baru sok-sok an njawab “Ooo. . . .film yang 3 anak itu ya de” (Ooops keceplosan) ~,~
Percakapan mulai memanas ketika yang lain pada bersemangat nonton film di laptop masing-masing. Dan akhirnya kami semua sepakat mencari film yang pas buat NOBAR nanti. Suhu di ruangan yang meningkat tajam membuat otak kami enggan untuk berfikir (bilang aja males)hehe sssttt. . .
Alhasil, salah seorang akhwat mengusulkan kita nonton film aja dulu untuk refresing. Wah . . . mata kami kembang-kempis kaya balon seraya mengiyakan dan menyetujui kata-kata bijak tersebut. Langsung deh putar laptop pada posisi yang pas dan duduk ndelosor serasa di hawai. =,=’’
Semula 2 orang yang nonton, kini kursi bioskop mulai sesak menarik 1-2-3-dst jumlah penonton. Saya juga heran, wong layar cuman 14 inch bisa menarik segerombolan kaum akhwat yang berada di ruangan itu. Film yang berstatuskan “kartun” ini menggelitik sebagian dari kami dan membuat hati yang tadinya suram jadi tambah suram,hehe. Abisnya baru kali ini nonton film yang fakta dan realitanya kebalik 90 derajat bujur barat. Ck ck ck
Di tengah-tengah perjalanan dalam pemutaran film tersebut, tiba-tiba 1 tendangan panas meluncur dari kaki seorang akhwat (sebut saja bunga) ke salah seorang akhwat yang lain (sebut saja bunga putri malu). Kejadian itu benar-benar menggegerkan masyarakat sekitar musholah dalem bagian belakang di balik hijab. Seolah-olah semua mata tertuju pada sang pelaku anarkis ini. Namun atas kelembutan hati si akhwat ini (sebut saja bunga putri malu), tendangan tadi berhasil digolkan, eh dimaafkan oleh korban.
Tepat pukul 12.06 salah seorang akhwat menyadari bahwa mentari telah berada pada titik puncak panasnya. Teringat pada sebuah janji dengan guru (sebut saja bunga) untuk belajar (what???) yah… maklumlah katanya masih kurang ilmunya.
*to be continue
Catatan penulis:
“ternyata . . . sedetik waktu begitu berharga, ibarat beruang kutub yang lalai mencari perbekalan, rupanya ia telah membunuh sisa umurnya di musim dingin. Kita memang bukanlah beruang kutub, tapi sadarlah! Kita manusia yang memiliki akal. Jika beruang kutub yang tidak memiliki akal saja menyadari tanpa mencari perbekalan ia akan mati. Lantas kita? sadarlah kawan, kita tercipta lebih jenius daripada beruang kutub, maka janganlah engkau sia-siakan waktumu!!!”
Labels:
Tentang Kami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar