Pesan Sahabat
Our Bookmark
Categories
- Al-Qur'an Online (1)
- Aplikasi Ponsel Islami (1)
- Artikel (27)
- Kabar Islami (1)
- Kegiatan ROHIS FURQAN Smakenza (2)
- Kisah Islami (16)
- Remaja Islami (2)
- Renungan Muslim (6)
- Software Islami (1)
- Tentang Kami (3)
- Tips 'n Trik Islami (6)
- Warna Warni (1)
Agenda Kami
Senin, 14 Februari 2011
21.00 | Posted by
Unknown
Abul Abbas berkata :
Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk membersihkan hati juga membersihkan badan. Dan dua macam Taharah (bersuci) itu termasuk bagian dari agama yang diperintahkan dan diwajibkan.
Namun kita dapati banyak dari kalangan mutafaqqih (orang yg paham agama) dan muta'abbid (ahli ibadah) hanya mementingkan bersuci secara lahiriyahnya saja, bahkan ditambah-tambah melebihi apa yang disyari'atkan, baik dari segi prioritas maupun pengamalan. Lalu dia meninggalkan bersuci (membersihkan) hati, baik yang diwajibkan maupun yang disunnahkan, dan tidak tahu yang namanya bersuci selain itu (bersuci secara lahiriyah).
Di lain sisi kita temui banyak orang sufi yang hanya mengutamakan taharah (bersuci) hati, bahkan ditambah-tambah melebihi apa yang disyari'atkan, baik dari segi prioritas maupun pengamalan. Lalu dia meninggalkan Taharah (bersuci) badan baik yang wajib maupun yang sunnah.
Maka kelompok pertama mengikuti rasa waswas yang tercela sehingga terlalu banyak menumpahkan air (saat bersuci), dan menjauhi apa yang sebenarnya tidak disyari'atkan untuk dijauhi, padahal hatinya dipenuhi oleh sifat-sifat semisal iri dan sombong.
Adapun kelompok yang lainnya memiliki sifat lalai yang tercela sehingga berlebih-lebihan dalam memprioritaskan keselamatan batin, sehingga dia tidak menjauhi najis dan kotoran.
(Mawa'idzu Syaikhil Islam Ibn Taimiyyah)
Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk membersihkan hati juga membersihkan badan. Dan dua macam Taharah (bersuci) itu termasuk bagian dari agama yang diperintahkan dan diwajibkan.
Namun kita dapati banyak dari kalangan mutafaqqih (orang yg paham agama) dan muta'abbid (ahli ibadah) hanya mementingkan bersuci secara lahiriyahnya saja, bahkan ditambah-tambah melebihi apa yang disyari'atkan, baik dari segi prioritas maupun pengamalan. Lalu dia meninggalkan bersuci (membersihkan) hati, baik yang diwajibkan maupun yang disunnahkan, dan tidak tahu yang namanya bersuci selain itu (bersuci secara lahiriyah).
Di lain sisi kita temui banyak orang sufi yang hanya mengutamakan taharah (bersuci) hati, bahkan ditambah-tambah melebihi apa yang disyari'atkan, baik dari segi prioritas maupun pengamalan. Lalu dia meninggalkan Taharah (bersuci) badan baik yang wajib maupun yang sunnah.
Maka kelompok pertama mengikuti rasa waswas yang tercela sehingga terlalu banyak menumpahkan air (saat bersuci), dan menjauhi apa yang sebenarnya tidak disyari'atkan untuk dijauhi, padahal hatinya dipenuhi oleh sifat-sifat semisal iri dan sombong.
Adapun kelompok yang lainnya memiliki sifat lalai yang tercela sehingga berlebih-lebihan dalam memprioritaskan keselamatan batin, sehingga dia tidak menjauhi najis dan kotoran.
(Mawa'idzu Syaikhil Islam Ibn Taimiyyah)
Labels:
Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar